PT SEGER AGRO NUSANTARA
July 15, 2023 2023-10-03 8:42PT SEGER AGRO NUSANTARA
PT Seger Agro Nusantara
Corn in Indonesia
BASIC INFORMATION
Company Overview
Established in 2009, PT Seger Agro Nusantara (SAN) is Indonesia’s leading food commodities trader, specializing in corn, soybean, and other commodities. PT SAN owns factories and warehouses across the country.INFORMASI DASAR
Informasi Perusahaan
Didirikan pada 2009, PT Seger Agro Nusantara (SAN) adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang komoditas pangan di Indonesia khususnya pada komoditas jagung dan kedelai. PT SAN memiliki dan mengoperasikan pabrik dan Gudang yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia.
Crop
Started in 2018, PT SAN’s corn business partnership program aims to increase corn productivity and new corn field expansion through an inclusive closed-loop model.
Corn plays an important role as a staple crop in Indonesia. Economically, its high yield potential and adaptability to Indonesia’s various climatic conditions make corn a vital source of income for numerous smallholder farmers. Corn also holds cultural significance in Indonesia since it is deeply ingrained in traditional cuisines and rituals, reflecting the country’s rich culinary heritage. It enables the production of affordable and nutritious animal feed given its abundance of production.
Dimulai pada tahun 2018, program Kerja Sama PT SAN bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan memperluas ladang jagung melalui inclusive closed-loop model.
Jagung memliki peran penting sebagai tanaman pokok di Indonesia. Secara ekonomis, jagung memiliki potensi hasil tinggi dan kemampuan untuk beradaptasi dengan berbagai kondisi iklim di Indonesia yang menjadikan komoditas ini sebagai sumber pendapatan yang penting bagi para petani. Jagung juga memliki kaitan erat dengan budaya di Indonesia, karena terdapat pada sebagian makanan tradisional dan ritual di berbagai daerah. Jagung juga bermanfaat sebagai pakan ternak dikarenakan harga yang terjangkau dan nutrisi yang tinggi .
Location
PT SAN runs the inclusive closed-loop model in various geographies across Indonesia, including West Nusa Tenggara, Gorontalo, and Central Sulawesi.
PT SAN menjalankan inclusive closed-loop model di berbagai wilayah geografis di seluruh Indonesia, termasuk Nusa Tenggara Barat, Gorontalo, dan Sulawesi Tengah.

KEY PARTNERS & STAKEHOLDERS
MITRA & PEMANGKU KEPENTINGAN UTAMA
Case Study
POINT OF DEPATURE
Smallholders in these areas had low productivity and annual income at 2.7 tons/ha/year driven by lack of financing, limited market access, and insufficient knowledge of modern agricultural practices. These farmers have a relatively low annual income of IDR 13 M.
These smallholder farmers face three challenges:
POKOK PEMBAHASAN
Produktivitas dan pendapatan petani di daerah ini tergolong rendah, sebesar 2.7 ton/ha/tahun yang disebabkan oleh kurangnya akses pembiayaan, akses pasar yang terbatas, dan kurangnya pengetahuan tentang praktik pertanian modern. Para petani ini memiliki pendapatan tahunan yang rendah, yaitu Rp 13 juta.
Para petani menghadapi tiga tantangan :
APPROACH
PENDEKATAN
Program Impact
Key Area | Before | After |
---|---|---|
Productivity | Low Productivity (2.7 tons/ha/year) | ~20% increase of productivity (3.2 tons/ha/year) |
Market Access | No direct access to markets | Smallholder farmers have a guaranteed off-taker |
Financial Access | No formal financial institutions were willing to provide lending | Formal financial institutions (i.e., Bank Mandiri and Bank BRI) are providing KUR to smallholder farmers |
Capability Building | Limited knowledge and training on Good Agricultural Practice (GAP) and Good Handling Practice (GHP) | Farmers receive technical assistance in the form of on-field training on GAP and GHP |
Social Impact | Income of IDR 13 M / year | Increased income up to IDR 16 M / year |
Pengaruh Program
Bidang Utama | Sebelum | Setelah |
---|---|---|
Produktivitas | Produktivitas rendah (2,7 ton/ha/tahun) | Peningkatan produktivitas sekitar 20% (3,2 ton/ha/tahun |
Akses Pasar | Tidak adanya akses langsung ke pasar | Petani lokal memiliki jaminan off-take dari para pembeli |
Akses Keuangan | Tidak ada lembaga keuangan formal yang bersedia memberikan pinjaman | Lembaga keuangan formal (seperti, Bank Mandiri dan Bank BRI) menyediakan Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk petani lokal |
Peningkatan Kemampuan | Keterbatasan pengetahuan dan pelatihan mengenai praktik usaha pertanian yang baik (Good Agricultural Practices (GAP)) dan Cara Penanganan Pascapanen | Para petani menerima bantuan teknis berupa pelatihan di lapangan tentang praktik usaha pertanian yang baik (Good Agricultural Practices (GAP)) dan Cara Penanganan Pascapanen |
Dampak Sosial | Pendapatan sebesar IDR 13 juta/tahun | Peningkatan pendapatan hingga IDR 16 juta/tahun |