Negara Indonesia mengalami percepatan pertumbuhan digital yang cukup pesat setelah Covid 19 melanda. Sektor UMKM yang juga terdampak secara langsung, mau tidak mau harus segera bangkit dan mulai beradaptasi menyesuaikan perubahan perilaku pasar.
Pelaku usaha harus mampu memanfaatkan platform digital dalam pemenuhan marketusahanya. Salah satu peluang yang potensial adalah pasar BUMN.

Sayangnya, pasar BUMN acap dianggap ekslusif dan sulit diakses oleh vendor-vendor baru. Menampik asumsi ini, PaDi UMKM, salah satu platform besutan Telkom Indonesia memberikan akses temu antara UMKM dan BUMN melalui fitur-fitur yang dimiliki, yaitu marketplace, eProcurement, financing dan control tower dashboard.

Sebagai solusi pada kritikal sektor UMKM, PaDi UMKM memberikan edukasi terhadap pelaku usaha untuk dapat melakukan pengembangan diri dan bertahan di era digital ini. Di antaranya bekerjasama dengan KADIN melaksanakan sosialisasi tentang PaDI UMKM melalui webinar dan juga pelatihan terhadap seller bagaimana melakukan on-boarding
produk ke platform yang diikuti oleh anggota KADIN di bulan April 2022.

Kegiatan ini disambut antusias oleh peserta, dimana tercatat anggota KADIN yang terdaftar menjadi Merchant PaDi UMKM sebanyak 181 seller registered, 111 seller listing, dan 3039 listing products. PaDi UMKM terlah berhasil menghubungkan 92 BUMN ke ~30.000 UMKM terkurasi dengan nilai transaksi lebih dari Rp 2 triliun selama kurang dari 2 tahun. Kedepannya ditargetkan sebanyak satu juta UMKM akan bergabung di PaDi UMKM akhir tahun 2023. Sementara dengan KADIN sendiri, direncanakan 1000 produk anggota KADIN on-board di platform PaDi UMKM akhir 2022.

Dengan bergabung di PaDi UMKM, siapapun memiliki peluang untuk masuk pasar BUMN dengan mendaftar di: www.padiumkm.id.