Usaha sosial adalah usaha yang dibentuk untuk menghasilkan pendapatan sekaligus menimbulkan dampak positif secara sosial, budaya, atau lingkungan.

Menurut Peraturan Presiden nomor 2 tahun 2022, wirausaha sosial memiliki misi sosial yang sejalan dengan setidaknya satu tujuan berkelanjutan oleh PBB (SDGs by UN) dan menginvestasikan kembali 51% dari laba mereka untuk tujuan sosial

Kewirausahaan Sosial memainkan peran perubahan pelaku di bidang sosial, dengan cara:

• Mengadopsi misi untuk menciptakan dan mempertahankan nilai sosial (bukan hanya nilai pribadi).
• Mengenali dan tanpa henti mengejar yang baru kesempatan untuk melayani sebuah misi.
• Terlibat dalam proses berkelanjutan inovasi, adaptasi, dan pembelajaran.
• Bertindak dengan berani tanpa dibatasi oleh sumber daya yang ada saat ini.
• Menunjukkan akuntabilitas yang tinggi terhadap konstituen yang dilayani dan untuk hasilnya dibuat.

Image Source: http://www.baset.info/blog-and-news/social-entrepreneurship-development-model

‌Setiap wirausahawan sosial memiliki nilai-nilai dan pendekatan tersendiri tentang masalah yang ingin mereka selesaikan. Seperti gambar diatas, masalah yang umumnya ingin diselesaikan oleh wirausahawan sosial berkisar pada bidang pendidikan, kesehatan, kesejahteraan sosial, hak asasi manusia, hak pekerja, lingkungan, peningkatan perekonomian, pertanian, dll.

Berikut adalah video penjelasan dari Veronica Colondam selaku direktur utama YCAB Foundation mengenai Kewirausahaan Sosial. YCAB Foundation sendiri merupakan salah satu member dari AVPN (Asian Venture Philantrophy Network) Indonesia.